Sabtu, 02 Juni 2012

LOMBOK & SUKU SASAK

LALO MIDANG (PERGI NGAPEL)


      Kebiasaan pemuda di Lombok ketika mereka menyukai seorang gadis atau mereka belum menikah dan ingin untuk mempunyai pasangan, maka ada istilah yang bernama midang
    Dulu midang biasanya dilakukan ketika malam hari. Sang pemuda mendatangi rumah si perempuan untuk berbicara, bertukar cerita, dan saling mengungkapkan perasaan, serta yang paling penting dapat bertemu. Itu merupakan kenikmatan yang sulit diungkapkan oleh kata-kata.


MERARIQ (MENIKAH)


    Menikahnya orang Sasak di Lombok berbeda jauh kebiasaannya dengan daerah lain. Dimulai dari cara untuk mengambil si mempelai perempuan yang disebut tesebo (disembunyikan) oleh pengantin pria. Sang pria sebelumnya belum meminta izin kepada orang tua dari pihak perempuan. 

  Adat ini sudah menjadi tradisi orang Lombok yang sulit dihilangkan. Bahkan ada anekdot yang mengatakan jikalau si laki-laki meminta kepada orang tua si perempuan kesannya seperti meminta ayam. Inilah yang masih berkembang di masyarakat Suku Sasak Lombok.


PERESEAN


     Memukul lawan dengan rotan serta berkeinginan tinggi untuk mengalahkannya, namun juga tetap menjaga diri dengan perisai itulah yang disebut dengan peresean. Peresean berasal dari kata perisai yang kita tahu artinya tameng atau alat pelindung yang biasa digunakan oleh orang zaman dahulu ketika berperang yang masih menggunakan alat tradisional seperti pedang, jungkat, keris, tombak, dan sebagainya.
     Masyarakat suku Sasak di Lombok sampai sekarang budaya tersebut masih dipegang erat dan bahkan pemerintah terus melestariakannya sebagai aset budaya bangsa yang sangat berharga.
     Ketika kita melihat sejarah, Lombok dulu pernah dijajah oleh kerajaan Bali. Lumrahnya sebuah daerah yang ingin ditaklukkan dan diambil daerahnya, maka kerajaan-kerajaan di Lombok melawan dengan berperang.




GURINDAM SASAK
karya: MM. Riady


Pulau Lombok dikenal seribu masjid
Dengan lombok endah tau bernasyid


Selebung batu beleq
Betedung lamun uwah beleq


Penujak batu jai
Ndak ajak lamun jari kiyai


Pelisak leq bawon batu
Periyak gamaq leq yatim piatu


Lale gaweq layang melulu
Pade gaweq sembahyang fardhu


Iju-iju ketan jari jaje
Pacu-pacu entan gaweq puase


Emet berangkat jau pupak
Inget-inget nasihat ibu bapak


Layang-layang kakak senengku
Girang-girang bukak bukumu


Kelinger otak si Mamat
Pinter-pinter jagak amanat


Sepakat desa Ganti
Mufakat aden siq jari


Sekeq tambah empat
Cukup sekeq dendeq empat


Empat rombok empat jari delapan
Tobat cepat-cepat dendek ketinggalan


Gansing galih kontek alit
Lamun sugih dendek pelit


Due tambah due eleq geneng
Maafan side pade dendek gendeng


Pulau Irian burung cendrawasih
Sekian tampe asih


                              

My Dreams



ADUHAI AKU MEMANG BERMIMPI, TAPI UNTUNG BERMIMPI GRATIS

       Kuliah dan bisa belajar di Leiden University Netherland adalah menjadi bunga tidurku ketika aku sadar. Aku tidak bermimpi ketika aku tidur. Aku bermimpi dengan sadar. Aneh tapi nyata. Memang begitulah. Ini gila. Aku yang hanya anak penjual sate tepung keliling bisa kuliah di Belanda. Seperti burung gagak mengimpikan dirinya bisa memakan bulan. Sungguh tidak mungkin. Aku ingin berbeda, mencoba hal-hal yang tidak mungkin terjadi menurut diriku, dan bahkan menurut Anda.
      Ada satu ungkapan yang membuat diriku terus memelihara mimpi-mimpiku yaitu Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Benar. Itulah yang membuatku terus mencari cara untuk mewujudkannya. Memang sekarang masih dalam tahap penjajakan dan pencarian informasi sebanyak-banyaknya.

Selasa, 29 Mei 2012

CERITAKU

BURUNG PATAH SAYAP

     Seekor burung yang terlahir tidak normal seperti teman-temannya yang lain. Dia terlahir sebagai seekor burung yang cacat. Dia tahu dan paham dirinya cacat. Bergaul dengan teman-temannya yang lain pun dia merasa tidak cocok, tidak bisa terbang tinggi, tidak bisa bergaya bebas di udara melawan arus angin dan meniti putihnya awan serta luasnya langit.
        Lebih banyak waktu dia habiskan dengan menyendiri di atas ranting pohon yang dia bisa gapai. Sesekali dia merasa pasrah dan putus asa terhadap takdir yang diberikan Tuhan kepadanya. Karena seringnya menyendiri serta jarangnya dia bisa bermain dengan sesama burungnya membuatnya menjadi burung yang terkucilkan. 
       Dalam keadaan putus asa tersebut, dia hanya bisa berandai dan berharap bulan bundar yang kemerah-merahan di atas mega mendung bisa mendengarkan keluhannya dan meminta burung-burung yang lain untuk membantunya terbang. Dia juga berandai jikalau matahari yang segera kembali ke singasana senjanya bisa tetap menghibur dirinya dengan tidak meninggalkan kesedihan dengan warnanya yang merah kekuning-kuningan. Sedih.
         Bayu pun dia harapkan memegangnya, dan membawanya bebas mengalahkan luasnya langit. 

     "Ah kapan saya bisa memiliki teman banyak, yang siap menghiburku dikala sedih, siap datang kala aku mengundang, dia membantu kala aku membutuhkan, dan ikut tersenyum dikala kita berbahagia. Kapan?" sambil memegang kepalanya dia merasakan sayapnya yang tidak sesempurna sayap burung-burung yang lain.
       Tanpa berpikir panjang tiba-tiba dia jatuhkan dirinya dari dahan pohon tempat dia berdiri. Dan merasakan ada sesuatu perubahan pada dirinya ketika dia berani mencoba sesuatu hal yang berbahaya dan menantang untuk dia lakukan.
      Terhempaslah tubuhnya ke tanah dan memantul ke batu besar. Seketika berbunyilah sesuatu. "Kreek". Dia merasakan kesakitan. Sangat sakit. Semua badannya ngilu tidak terhingga. Pelan-pelan tapi pasti dia mencoba bangkit dari keterpurukan. Berdiri pelan-pelan. Pelan tapi pasti. Aduuh. Dia mengeluh sementara. Keajaiban pun datang. Tulang sayapnya tanpa disangka telah lurus dan normal kembali seperti sedia kala. Sakit yang didera yang tadi tak terhingga dia rasakan, ternyata itu adalah sebuah proses positif untuk dirinya menuju kesembuhan, menuju perubahan ke yang lebih baik. Betapa pun berat kehidupan selalu ada kebaikan yang tersembunyi di dalamnya. Kadang kita tidak sadari dibalik buruknya keadaan tersimpan mutiara kebaikan yang tak terhingga baik dan indahnya. Tuhan ku mencoba terus berbaik sangka kepada-Mu. Walaupun kadang sayap-sayap kami banyak lelah, luntur dan tiba-tiba patah. Tapi kami tidak mau mengalah. Ridhailah kami.

IBU AKU SAYANG PADAMU


     Afika anak berumur 10 tahun. Setiap malam sebelum tidur ibunya terus-menerus menceritakannya dongeng-dongeng yang menarik, sampai Afika benar-benar terlelap dibuai mimpi-mimpinya bermain dengan peri, atau dibawa oleh angin tuk jalan-jalan mengitari langit yang cantik dan memandang ke bawah melihat bumi yang manis hijau menyejukkan mata.
        Bangun tidur ibunya sudah menyambut dengan senyuman paling manis yang bahkan tidak pernah diberikan ibunya ketika pacaran dulu dengan papanya. Dipeluknya Afika, rambutnya dibelai, pipinya dicium.  Eeehm ... mama sangat sayaaaang padamu. Itulah kata-kata yang tidak ternilai harganya. Afika mandi, dibelai lembut kulitnya yang masih halus dengan sabun, selesai itu kemudian di hangatkan dengan handuk, dan diberikan bedak serta pengharum badan. 
        Coba, ketika Afika sudah dewasa. Apa yang dia katakan kepada Ibunya.
        "Ibu, Afika sangat mencintai Ibu. Afika tidak rela berpisah dengan Ibu baik dalam keadaan senang atau susah. Aku ingin berbakti kepada Ibu. Aku akan mematuhi perintah Ibu, membantu Ibu.




BAPAK GURU


My Diari






BUNGA BERKACA MATA, MANIS

  Aku membayangkanmu. Tadi sore engkau  mengatakan tenggorokanmu sakit. Aku pun menduga engkau terlalu banyak minum es. Aku pun benar, engkau melakukannya.
      Sebenarnya langsung aku ingin mengatakan pada saat itu untuk engkau selalu menjaga keadaan dan kesehatan tubuhmu.
      Tampak sekilas kamu memang gadis tegar, akan tetapi dibali itu semua engkau bunga yang lelah berharap datanya kumbang. Kutahu kumbang terdahulumu telah menyakitimu. Sekarang hanya tersisa kenangan luka yang sulit engkau sembuhkan. Hal terdalam itu engkau sendiri yang tahu.
     Aku sekarang hanya orang bodoh yang menyukaimu dari jauh. Memang akan semakin jelas bodohku jika aku memperterang sukaku padamu. Biarlah aku membeku dan berjamur sendiri dulu, supaya kamu tetap mekar dengan ceria dan kesukaanmu sekarang.
      Jikalau Tuhan tidak mempertemukan kita, tak apalah aku pasrah. Yang terpenting aku pernah melihat bunga indah yang walaupun aku tidak mendapatkannya.
     Sudahlah, aku memang terlalu banyak berharap, tetapi berharap itulah yang memang aku rasakan sekarang.




TIMBAL BALIK

Engkau ingin disayang maka sayangilah orang lain terlebih dahulu.
Engkau ingin dihormati maka hormatilah orang lain terlebih dahulu.
Jika ingin dicintai, maka cintailah orang lain terlebih dahulu.
Ingin punya teman, maka jadilah seorang teman terlebih dahulu.
Intinya, semua orang menginginkan yang terbaik bagi dirinya dari orang lain, maka berikanlah dulu yang terbaik bagi orang lain.
(Aku ingin berbagi)




Ahad, 3 Juni 2012
     Tidak semestinya perjalanan hidup ini kan adem ayem saja. Justru, meski akan banyak gelombang besar dan duri yang siap menghadang. Pada saat itu kesadaran ini akan dituntut. Apakah suatu gelombang dan duri itu senantiasa kita jadikan variasi dan warna yang unik sehingga hidup akan terasa, atau malah sebaliknya hanya ingin terlena pada kehidupan yang tanpa tantangan dan warna.
     Tidak disebut pelangi-pelangi sangat indah dalam penyanyi yang sering didendangkan anak-anak jikalau tidak dengan banyak macam warna. Tidak ada kehidupan jikalau tidak ada bertukarnya malam dengan siang, dari terang ke gelap. Bertukar lagi dari gelap ke terang untuk menciptakan kehidupan sehingga tetap berputar. Jangan heran, dan seyogianya kita tidak bersedih kalau pada saat ini hati sedang layu, masalah banyak, pikiran kalut, dan sebagainya.
     Habis gelap terbitlah terang. Ungkapan itu sangat cocok. Sadarlah sesadar-sadarnya bahwa hati sedih, masalah banyak, pikiran kalut, dan sebagainya itu adalah kembang kehidupan. Pohon mawar tumbuh dari batang yang berduri, kemudian mengeluarkan bunga yang indah yang banyak manusia menyukainya karena dia bersabar. Bersabar akan berbulan-bulan untuk tetap bisa berproduksi menghasilkan bunga yang terbaik dan paling indah. 


ISILAH WAKTU SENGGANG DENGAN
BERMANFAAT

Waktu senggang dapat Anda manfaatkan sebaik mungkin. Boleh Anda gunakannya secara santai, tetapi dapat juga Anda manfaatkan untuk memperluas pengetahuan Anda, melebarkan pemandangan pemikiran Anda, dan jangan sampai mematikan jalan pikiran Anda. Rancangkanlah sesuatu yang menarik secara tenang. Boleh Anda melakukan permainan, atau bercanda, melakukan kegiatan ringan, memperbincangkan gagasan, mendorong suatu hobi menulis artikel atau surat. Kalau memang hal-hal seperti itu makan banyak waktu, melebihi dari 15 menit, gunakanlah waktu istirahat kerja pagi atau siang. Itu berarti Anda telah memanfaatkan lebih dari 20 menit sehari atau 100 menit dalam seminggu.

Bila Anda tidak memiliki bahan untuk diperbincangkan pada waktu senggang, buatlah suatu daftar tentang apa yang ingin Anda katakan atau bahas pertama, atau apa yang ingin Anda kerjakan kelak.


TULISAN SANG GURU
    Kami tidak mengharapkan apa-apa dari jerih payah yang kami berikan. Kami hanya ingin berikan yang terbaik dan anak-anakku memperoleh manfaat demi masa depanmu yang lebih baik. Memang terkadang keadaan membuat kami harus memeras otak memikirkan bagaimana caranya mengatasi masalah yang kalian rasakan dengan kemampuan kami.
   Engkau mengeluh karena sulitnya kalian menerima pelajaran dan memahaminya. Kami paham anak-anakku. Oleh karena itu, segala cara coba kami pelajari untuk membuatmu bisa senang dan bahagia dalam belajar. 


Sukma, Kertas, dan Tangan

dari sukma
merangkak ke pikiran
terjun ke tangan
dengan mengintip pena
untuk menyelami kertas
peraduan
jadilah keluarga bahagia
taman nan menawan
sungguh berkesan
                                                     Karya: MM. Riady   

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bagaimanapun senangnya dirimu sekarang suatu saat kan tiba berkunjung kesedihan, untuk itu rasakan dan manfaatkanlah kesenangan itu sebaik-baiknya.

Bagaimanapun susahnya dirimu sekarang, suatu saat entah detik ini, besok, minggu depan, atau bulan dan tahun depan kesenangan dan kebahagiaan sudah sedang bersiap-siap mengunjungimu untuk silaturrahim. Untuk itulah bersabar dan tenanglah di dalam menunggu. Coba nikmati dan rasakan susah itu dulu, supaya ketika datang senang kita merasakan perbedaan yang sungguh sulit diungkapkan dengan kata-kata sehingga bisa kita syukuri dan mengembalikan semuanya kepada-Nya.

Habis gelap terbitlah terang, atau sebaliknya. Terus berputar dan bertukar.
Ada siang ada malam.
Habis susah ada senang. 


Alloh Aku Cinta

     


Ya Alloh senantiasa kebenaran itu akan banyak sekali yang mengguncangkannya. Sulit sekali dia tetap tegak seperti apa yang Engkau inginkan. Jujur ada yang berusaha tetap tegak berdiri di atas ajaran-Mu. Tapi, tidak sedikit yang telah salah jalur dan meninggalkan rambu-rambu keselamatan yang telah digariskan oleh-Mu.
       Aku saja sendiri merasakan bahwa kehidupan ini tidak mudah. Harus banyak sekali perjuangan berat yang kami harus lalui. Kami sadar bahwa memang itu adalah kehendak-Mu. Sulit bagi kami untuk mengelak dan berpaling dari apa keputusan akhir-Mu. Cuma satu hal yang tetap kami mohon setiap kami menghadap-Mu semoga tetap di jalan lurus yang Engkau ridhai serta berpindah dari dunia ini dengan akhir yang baik sehingga baik pula nantinya kami memulai hidup baru di akhirat sana yang kekal dan tidak ada perubahan lagi setelah itu.









MARI SHOLAT BERJAMAAH
Banyak dan indah masjid di berbagai tempat di seluruh dunia. Tapi jarang sekali yang mau memakmurkannya. Sejak dari zaman Rasululloh, masjid menjadi tonggak awal pergerakan umat Islam. Islam yang kita temukan sekarang dirancang dari sebuah masjid sederhana namun sangat luar biasa dampaknya bagi Islam itu sendiri. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya Islam dengan pesat banyak berdiri masjid megah dengan berbagai arsitektur dan dengan desain yang serba wah. Sungguh menjadi kebanggan tersendiri. Namun, disamping itu perasaan kita akan terasa miris apabila melihat kenyataan yang sebenarnya. Masjid hanya tinggal kemegahannya, jarang yang memenuhinya lebih-lebih ketika telah datang waktu sholat, dikarenakan banyak dari manusia lebih mengutamakan pekerjaannya daripada tugas pokoknya sebagai seorang hamba-Nya. 

Jujur berbagai uang, istri, suami, anak-anak yang cantik dan tampan serta rumah mewah yang tiada tara kata untuk menggambarkannya adalah semua dari-Nya. Kalau Dia telah memutuskan untuk mengambil kembali milik-Nya. Maka, sudah sampai disanalah kemampuan manusia.

Mari, kita hidupkan hati kita dengan menghidupkan masjid.
Mari, kita sukseskan hidup kita dengan menyukseskan ibadah di masjid.
Mari, kita memperoleh kekayaan yang sebenarnya dari ibadah di masjid.
Mari, raihlah ketampanan dan kecantikan dengan senantiasa berhias dengan wudhu' dan beribadah di masjid.
Sungguh mulia sebuah masjid.
Masjid yang menjadi rumah-Nya.
Masjid tempat kita menumpahkan segala apa yang kita keluhkan serta inginkan kepada-Nya.
Mari ....
Ke masjid.




Manfaat Shalat Tahajjud
Berbicara tentang keutamaan shalat Tahajud, Rasulullah SAW pada suatu hari pernah bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat”.
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan yang empat keutamaan di akhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyeberangi jembatan Shirathal Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat      cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.





Puisiku


Renungan Wajah Indonesia

Kasihku, aku masih di sini
Di negeri berjuta impian
Negeri selembut awan
Negeri yang manis, luhur, tulus, dan penuh suka cita
Negeri dimana aku leluasa merindukanmu
Di setiap nafas, setiap detik, setiap waktu
Kasihku negeri ini begitu indah
Makmur dan subur seperti ladang permata
Penduduknya ramah, sopan, dan suka tolong menolong
Mereka begitu terbuka
Semua membuatku senang dan bahagia
Kasihku, negeri ini aman sentosa
Siapa pun pasti akan merasa nyaman disini
Seperti duduk di sofa
Kasihku, di negeriku rumah-rumahnya rapi tersusun
Anak-anak berangkat ke sekolah
Orangtua pergi bekerja mencari nafkah yang halal
Semua hidup sehat
Semua hidup rukun dan harmonis
Kasihku ..... aku baru saja terbangun
Rupanya aku bermimpi
Aku takut, ternyata di sini masih gelap
Kasihku ....
Mungkin selama ini aku terlalu jauh darimu
Melupakan pesan-pesan dalam ‘suratmu’ terdahulu
Kasihku, kutahu jalan ini panjang dan melelahkan
Tapi, pasti ini jalan kemenangan
Di ujung jalan ini ku yakin ada cahaya yang terang benderang
                                                                   Karya : Bukan Karanganku  


PUISI

tersentak tema
dalam sukma
ku cari bibit-bibit kata
gerakan membuat taman

setelah ku dapatkan
ku coba gali menanam

hari minggu bulan berjalan
berusaha ku menyirami

tumbuh sketsa dan kurva kalimat
yang indah lagi menawan

berubah inspirasi, pesan
jadi pohon puisi yang berkesan
tempat berteduh dari susah dan lelah
enkau tetap tumbuh di kumbaran-kumbaran
otak-otak insan
mudahan berkah lagi berkesan

                            (Anjani, 2006)
Karya: MM. Riady

TDOK

Ibu ...
Ibu ...
       tdok        tdok        tdok      tdok
    tdok      tdok        tdok
tdok       tdok
                      tdok
tdok       tdok        tdok        tdok
tdok diselimuti malam legam kelam

                   berjuang demi indahnya depan
                   tuk buah hati meraih bintang
                                     
                   (Sepakat, 2006)

Karya: MM. Riady


YANG

Yang muda digerogoti
         sukma 
Yang merana ditumpahi
         kelana
Yang harum dibelai
         cendana
Yang harta dirias
        mega-mega
Yang binasa diracuni
         duka
Yang pergi diselimuti
        embun
Yang bakti didendang
        sakti
Yang jalang dilumuri
        iri lari
Yang reot dibebani 
       batu
Yang batu dipukuli
        palu 

                       (Anjani, 2006)
Karya: MM. Riady


BETAPA RIANG INSAN MUDA PETANI-PETANI

Sang raja siang bangun dari peraduan
Dia tegas, adil menyinari alam
Tanpa memotong hatinya pada yang lain
Langit biru warna air laut dihiasi busa awan-awan
Seolah bertiang

Pagi diselimuti embun
Para muda-muda bakti
Mengayuh sepeda
Ditaburi riang tawa sorak sorai

Angin mengelus-ngelus lembut permai
Rerumputan bergoyang-goyang
Capung-capung ngindang
Berdendang
Diiringi kicauan burung bertalu-talu

Ladang-ladang semper dengan kehijauan
Padi-padi mulai mengintip
Dari balik dedaunan
Menunduk dengan penuh malu
Menunggu petani untuk menuai

Betapa riang insan muda petani-petani
Pagi sekolah, siang angkat tenaga untuk
Bekerja
Sore bermain
Malam mengaji, tak lupa bakti pada Ilahi
Jangan mati pada pelajaran
Sukma berpesan
Sebagai alat meraih masa depan
                          Karya: MM. Riady

SELOKA EMPAT                               

Aku mencari berkah
Lewat berusaha dengan betah
Hidup sangat susah
Bagai capung lemah patah

Lewat berusaha dengan betah
Sendirian di rumah
Bagai capung lemah patah
Karena ucapanku di bantah

Sendirian di rumah
Memperbaiki tungku yang belah
Karena ucapanku dibantah
Membuatku berserah

Memperbaiki tungku yang belah
Darinya terdapat sisa remah
Membuatku berserah
Sehingga tercipta sejarah
                     Karya: MM. Riady


Sukma, Kertas, dan Tangan

dari sukma
merangkak ke pikiran
terjun ke tangan
dengan mengintip pena
untuk menyelami kertas
peraduan
jadilah keluarga bahagia
taman nan menawan
sungguh berkesan
                         Karya: MM. Riady




TUK ADIK
indah pagi temaram kekuning-kuningan
di timur ya dik
lucu burung kecil ceria sedang mematok
pasir
daun masih berembun dingin
meretakkan tulang
ya dik
di saat kau disampingku
mengantarkan sesuatu untuk
kau santap pagi ini
             
             Mataram, Juni 2012


karya: MM. Riady